Untuk malam iniiiii aja.....
Selasa, 30 November 2010
Pasien Absurd….. Part 2
Sabtu, 27 November 2010
My Favourite Quotes from My Great Dad
Jumat, 26 November 2010
Ujian Absurd Part 1
DM1: Angkatan xxxx, dari senior dokter.....
Pengen rumah yang di drama korea...
Rabu, 24 November 2010
Tips and Trick bertahan di THT...
Kamis, 04 November 2010
Saya agak telat nanti datangnya, siapkan saja dulu.
Saya agak telat nih dok, jangan dimulai dulu tentirannya.
- Dalam ruangan sakit perut itu, bebas ngelempar joke macam apa aja. Tapi.... ketawanya ntar pas suctionnya dinyalain.....
- Dalam ruangan sakit perut itu, bebas makan, tapi jangan yang berbau, jangan yang keras (biar ga rame), dan jangan ngemil pilus.... resiko ngemut pilus ditanggung sendiri.
- Bawa aer minum, kita gak boleh kemana-mana soalnya....
As you wish, I posted it!!!
Rabu, 03 November 2010
Sebuah episode referat yang harusnya maju dua orang, tapi yang satunya kabur dengan cara yang mengenaskan….
Sebut saja inilah lead actornya…..
Mbak V: Orang yang ajaib sekali… Temukan keajaibannya dengan sejam bersamanya… *kalo tidak syok anafilaktik duluan…..mmmm…. siap-siap epinefrin aja….
Dias: tetap sebagai DM yang penuh pesona yang maju referat di episode ini…..
Peran figuran tapi sangat bertalenta: All DM senior pediatric except Mbak V…
Peran figuran yang sangat membantu: All DM junior pediatric…
Peran tambahan yang tak kalah pentingnya: dr. Sp.A1, dr. Sp.A2, dr.Sp.A3, dr. Sp.A wanna be…
Di stase manapun tiap orang di kelompokmu harus melalui ujian yang sama denganmu dan orang-orang sebelummu juga harus melalui ujian yang sama dan mereka baik-baik saja, masih idup lagi, jadi kenapa kamu harus tidak sanggup? Itulah kata-kata penyemangat saya....
Namun ada kalanya ujian kita sedikit berbeda dengan kebanyakan teman-teman sehidup sekoas yang lain. Bagaimanapun porsi ujian kita tu disesuaikan dengan kemampuan kita, jadi jangan khawatir dan jangan lari, itu hanya menambah masalahmu saja. Demikian pemikiran saya. Namun ada juga yang berbeda pemikiran dengan saya, dan ini beneran terjadi. Dia lari dari masalah yang harusnya dihadapi, dan harusnya dia maju referat dengan Si Dias, dengan cara yang tidak bertanggung jawab.
Saat detik-detik mau maju referat itu, Dias mencoba menghubungi Mbak V yang harusnya sudah mempersiapkan bahannya karen dia akan maju setelah Dias. Tapi dia bilang dia di jalan mau pulang karena ayahnya masuk ICU. Berdasarkan track record Mbak V yang sering lari dari referat atau tugas saat dia tidak siap, Dias tidak bisa percaya begitu saja, tapi dia memakai alasan ayahnya masuk ICU, rasa kemanusiaan Si Dias bilang masak sih tega berbohong dengan alasan seperti itu? Tapi Dina bilang, dia sudah tidak mau percaya lagi dengan Si Mbak V ini, karena Si Mbak udah keseringan bohong. Jadilah Dias et al main detektif-detektifan.
Dias et al pun mengumpulkan bukti dari teman-teman yang satu kos dengan Si Mbak, bukti yang terkumpul cukup mengejutkan, teman kos-nya ada yang lihat dia setelah dia bilang ayahnya masuk ICU. Hmmm…. Mencurigakan….. Si Mbak pun menghubungi Dina untuk memintanya percaya… demikian cuplikan sms-an mereka… saya tulis intinya saja….
Mbak V: Teman-teman mohon doanya untuk kesembuhan papa-ku. Maaf mendadak tidak menghubungi. Tolong jangan percaya kabar burung. (Intinya seperti itu)
Dina: Aku udah gak mau percaya sama Mbak. Mbak udah keseringan bohong.
Mbak V: Emang aku sering bohong ta, Din?
Dina: Aku gak bodoh Mbak. Dari dulu mbak mesti gini, aku diem tu bukan karena aku gak ngerti….
Mbak V: Iya Din, kamu tidak bodoh.
Dina: …..
Karena Dias et al dalam posisi ragu-ragu, Dias et al pun minta bantuan Emak yang notabene satu kota dengan Si Mbak dan kenal orang tuanya Si Mbak. Telpon lah Emak ke Ibunya Si Mbak….
First Evidence
Emak: Halo Assalamualaikum, Tante. Mbak V pulang ya Tan?
Ibunya Mbak V: Waalaikum salam, iya, ini anaknya sakit trus pulang kemarin. Mau ngomong Sama V? Ini lagi tidur anaknya.
Emak: Ooooo…. Ndak usah tante, biar Mbak V istirahat saja. Gimana kabar keluarga di rumah tante? Sehat?
Ibunya Mbak V: Alhamdulillaaaaaaaaah……………………. Sehat… kamu sehat juga kan, di anak itu capek ya?
Emak: Alhamdulillah tante, iya jaganya bikin capek tante. Oh iya salam buat Mbak V ya Tan. Assalamualaikum…
Second Evidence…
Para detektif amatiran pun berusaha mengumpulkan bukti selanjutnya lewat nara sumber yang sama yaitu Emak. Emak pun menelfon ke ayahnya buat nanya ke ibunya mbak V tentang ayahnya yang masuk ICU dan demikian lah balasannya…
“Tidak tuh Nak.”
Dengan bukti yang cukup kuat Dias et al pun merencanakan hal-hal yang bisa jadi shock therapy buat Si Mbak…. DM senior pun dikumpulin…
Acara Pembantaian 1
Dias et al harus mengusahakan besok Si Mbak harus maju referat, nah, ini tugas kapten buat bilang kalo Si Mbak diminta maju besok oleh dokter-nya. Setelah itu Dias et al, pura-pura mau ke sana… Karena Dias et al iseng… Sebenarnya hanya karena naluri keusilan Dias yang muncul lagi… Ya Allah ampuni hamba-Mu yang cantik ini…. Dan telfon lah Si Dias dengan backing DM senior lainnya….
Dias: Halo, Mbak, ayahnya dirawat dimana? Ni kita dah sampe Lumajang mau kesana. Kita kemana ni? *Jelas-jelas kami di kamar-nya Mbak Mini dan pesta makan-makan, saya bohong juga ke Si Mbak V hehehe…*
Mbak V: Halo, ayahku udah keluar ICU, sekarang aku di jalan, katanya dokternya minta maju besok.
Dias: Iya mbak, disuruh maju besok, makanya kita mau ke sana kali aja ada yang bisa dibantuin. Kita terlanjur sampe sini. Papa-nya di rumah sakit mana.
Mbak V: Makasih ya. Papaku dah dibawa ke Malang.
Dias: Wah!! Kebetulan Mbak, mumpung masih di Lumajang. Malang-nya di RS mana? Ini ada anak-anak yang lain Mbak.
All DM senior: Iya Mbak, kita lagi istirahat nih… wgjsvwbkjwdfdwf;dmfldkj *dengan sedikit instruksi mereka bisa diatur buat ribut…. Hahahaha…*
Mbak V: Aku ga tau dibawa ke RS mana, yang tau mbakku.. *sungguh mencurigakan*
Dias: Lha ya apa ni mbak, masak kita balik? Masak ga tau?
Mbak V: …..
Dias: Halo Mbak?
Mbak V: Halo-halo. Putus-putus. *kok gak dari tadi ya???*
Dias: Halo Mbak, denger ga?
Mbak V: Ga… tit tit tit * Buakakakakakakak…. Telfon pun diputus oleh dia, dengan jawaban yang konyol sekali*
Tunggu lah kejutan selanjutnya….
Detik-detik menuju referatnya Mbak V, semua DM Junior datang, dan di ruangan hanya disisakan satu DM senior……
Saat presentasi referat, DM senior jadi kompor kepada DM junior untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan DM senior, atau pertanyaan yang membuat mereka penasaran, tapi bukan pertanyaan dari Mbak V…..
Selesai referat, Mbak V mendapatkan Peer dari semua kepala yang hadir di referatnya….
Funny Facts
- dr. Sp.A 1 sebelum presentasinya Si Mbak berkata “Ini Ayahmu yang sakit karena kamu ga siap maju, atau gimana?” *Buakakakakakaka…. Anda favorit saya, Dok. Mengena sekali ucapan Anda…*
- Si Mbak masih sempet bawa oleh-oleh, pas balik ke negeri Jember tercinta walaupun papa-nya habis masuk ICU….
- Dr. Sp. A wannabe bilang kalo tumben kali ini pertanyaannya bermutu-bermutu… *buakakakakaka, begitu lah maenannya DM Dok!!*
Setelah selesai referat, Si Dias diharuskan menggiring target ke Ruang DM buat disidang, dan harus dikawal, biar ga kabur. Saat itu Si Mbak masih ngobrol dengan dr. Sp. A wannabe…
Dias: Mbak V diajakin rapat sama temen-temen di ruang DM, hehe… Dokter… *gaya cengengesan ga penting seperti biasa ke dr. Sp. A wannabe..*
Mbak V: Iya, sebentar ya.
dr. Sp. A wannabe keluar sambil bilang sesuatu ke Si Dias…
dr. Sp. A wannabe: Gitu ya, Aku kok ga diajak sih Yas…
Dias: Ayo Dok, ikut, hehehe… *Si Dias nantang..*
dr. Sp. A wannabe: Gak ah Yas, perasaan… *hahahaha… I think you know something, Dok!*
Akhirnya Si Mbak V disidang di ruang DM, nasibnya???
Mbak V memilih tidak usah dibantuin dan As she wished I posted this story. Si Mbak masih tidak mau ngaku, meskipun sang kapten bilang kalo temen-temennya berbakat untuk jadi detektif… Ya, Si Mbak dapat sanksi social. Selamanya dia tidak bisa dipercaya dan Dias et al malas buat percaya lagi…
Funny fact
dr. Sp. A wannabe bilang kalo sebelumnya Si Mbak mencurigakan, dia nanya bagaimana reaksi teman-teman dan dr. Sp. A 2 tapi saat ditanyain bagaimana keadaan ayahnya, dia tak menjawab…..
Moral of story:
- Jangan bohong, nanti kamu akan bohong terus untuk menutupinya, ujung-ujungnya di sidang Si Dias bilang kok kalo sebelumnya gak ke Lumajang….
- Jangan lari, nanti jadi kebiasaan…
Sudah saatnya nyalin quote dari Sungkyunkwan Scandal….
“Don’t cry all the time, it’ll become a habit. Don’t lie, it’ll become a habit. Don’t run away, it’ll become a habit.”