Pages

Hanya Fiktif Belaka…. part5

Jumat, 21 Januari 2011

Kembalikan Darahku!!!!

Pasien pindahan dari rawat inap saraf ke rawat inap interna wanita. Masuk di saraf dengan keluhan vertigo. Ternyata trombositnya turun.... dan ternyata dia sempat demam.....
Sang pasien akhirnya dipegang oleh DM-DM junior yang polos sangat berdosa ini.....
Ibu sang pasien entah kenapa lebay sekali....
Oh Pasienku!!!!!!!!!!!!!!!!
http://www.smileycodes.info http://www.smileycodes.info http://www.smileycodes.info http://www.smileycodes.info
DM1: *ngukur tekanan darah pasien* 100/80 Bu.
http://www.smileycodes.info
Ibu Pasien: Berapa Dokter??? Berapa darah anak saya??? Tadi darahnya di ruang atas *maksudnya rawat inap saraf* diambil 1 botol Dokter... Darahnya kurang ya sekarang??? * mulai mewek*
http://www.smileycodes.info
DM1: krik... krik.... *Merasa keluarga pasiennya sangat aneh dan bingung mau ngapain dan bingung cari bantuan*
http://www.smileycodes.info
Ibu Pasien: *Sudah bener-bener mewek*
DM1: Sebegitu mengharukan kah cara ngomongku......

Masih pasien yang sama dengan perkara yang sama....
Sang ibu pasien kembali ke ruang rawat inap saraf....
Ibu Pasien: Dokter, tolong rawat anak saya di sini... di sana anak saya diambil darahnya terus... padahal darahnya kurang.... *mewek sejadi-jadinya*
http://www.smileycodes.info
DM2: *ketap-ketip... bingung dengan fenomena crop circle ini... eh ibu ini dan sejenak mengalami serangan absen* Loh Ibu penyakitnya kan bukan karena sarafnya.... penanganannya jelas beda Ibu, anak Ibu kan kena demam berdarah. jelas dong diambil darahnya buat diperiksa kadar trombosit darahnya yang kurang......
Ibu Pasien: Kalo kurang tolong ditambahin saja Dokter!!! Ambil saja darah saya Dokter!!!! *masih mewek, adegan sinetron yang semestinya tidak terjadi pun terjadilah*
http://www.smileycodes.info
Akhirnya dengan langkah gontai sang ibu kembali ke ruang rawat inap interna......

Besok paginya, saat akan di darah rutin untuk pemeriksaan trombositnya sang ibu menolak dan keukeuh menghalangi sang blood sucker alias analis lab buat ngambil darah anaknya..... dan pagi itu tidak diambil lah darah pasien, sang ibu harus menandatangani surat pernyataan. Sang DM1 tak berubah aktifitasnya datang untuk ngecek vital signs sang pasien. Kali ini dengan bala bantuan DM3...
DM1 dan DM3: *datang ke pasien*
Ibu Pasien: *Langsung menghalangi DM1 dan DM2* Jangan ambil darah anak saya!!!!! Darahnya sudah kurang!!! Saya sudah nganter darahnya 3 botol!!!
http://www.smileycodes.info
DM1: Nggak Bu, saya lo mau nensi saja. *nyengir menghadapi ibu pasien ajaibnya*
http://www.smileycodes.info
Ibu Pasien: *melunak* Oh mau diperiksa ya Dokter.
Pasien: *tengsin abisss menjadi saksi kelakuan aneh ibunya*
DM1: *ngukur tekanan darah pasien* 100/80... tetap seperti kemarin, aku ga usah observasi yo *pato-nya kumat*
Ibu Pasien: *Sudah diduga, lebaynya ibunya kumat dan makin parah* 100 Dokter? Darahnya kurang??? Tolong tambahin darah anak saya Dokter! *mewek, ngesot sejadi-jadinya*
http://www.smileycodes.info
DM3: Ibu denger, ini ga apa-apa anaknya, saya kalo diukur juga segitu, terus ibu mintanya ditambahin sampai berapa? 200? Bisa-bisa darah tinggi anaknya ibu!
http://www.smileycodes.info
DM1: *memandang kosong DM3, dan berpikir untuk tidak macam-macam ke DM3 kalo tak ingin berprognosis buruk*
http://www.smileycodes.info
Ibu Pasien: *Diem dari meweknya, takut sama DM3*
DM1: Iya Ibu itu nggak apa-apa, udah ya Bu, anak Ibu nggak dalam kondisi gawat kok. Permisi ya Bu. *nyengir dan menarik kabur DM3*

Diskusi lanjutan DM1 dan DM3....
DM3: Sepertinya kamu perlu konsul ke Sp. KJ deh.
DM1: Lho?? Kenapa?
DM3: Ibu itu perlu dikonsulin. Dramaqueen banget.....
DM1: Hahahaha.... entahlah aku mau ngakak kasian, gak ngakak ya gimana, lucu konyol ajaib gitu..... edukasinya susah -_-"

Moral of story...
  1. Kasih ibu sepanjang masa.....
  2. Edukasi ke pasien dengan tingkat pendidikan yang bermacam-macam memang susah. Tapi kalo tidak dilakukan rencana terapi tak bisa terlaksana dengan baik. Coba kalo pasien tadi trombonya terus turun.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar