Ciri DM Frustrasi...

SMS dari DM yang akan pindah dinas di poli ke DM yang sudah malang melintang di poli

"Dias, poli anak masuk jam berapa?"

Balasan dari mantan DM poli yang frustrasi operan jaganya tidak datang-datang

"Jam 7"

Beberapa waktu kemudian datang SMS dari DM poli hari ini....

"Dias, aku datang jam 07.30 WIB tapi polinya masih digembok... Huahuahua..."

Mantan DM poli.....

"Huakakakakakakaka....."

Laporan Jaga Malam....

Setelah semalaman observasi bayi-bayi yang lupa bernafas DM jaga malam sangat-sangat mengharapkan kedatangan operannya di sela-sela kantuk yang tak tertahankan..... Pada saat itu waktu menunjukan pukul 06.45 WIB

DM Junior: Operannya datang jam berapa ni???

DM Senior: Harusnya sih 06.30 WIB tadi, teorinya jam 06.00

DM Junior: *Sigh... Kayaknya tidak bisa diharapkan.....

Saraf oh Saraf....

Sebelum masuk stase manapun pasti ada cerita-cerita tentang segala hal yang ada di sana...

Seperti di stase saraf ini, mulai cerita kesukaan masing-masing tetua di sana, hal-hal yang boleh dan tidak boleh, sampai tips and trick ujian ke masing-masing tetua....

Seperti biasa, selalu ada yang ajaib di stase yang mesti saya lalui, dan sejauh ini saraf adalah yang paling ajaib...

Mulai dari tetua-tetuanya yang bisa kita sebut Bunda, Pakdhe, dan Eyang, dan tentunya masing-masing memiliki karakter yang ajaib....

• Bunda: Menurut rumor beliau ini sangat menilai attitude sekali, jadi aturan yang tidak tertulis itu banyak sekali, mulai no high heels, no mini skirt, dan harus tata krama orang Jawa sekali, dan suka anak perempuan yang cantik dan halus, yang jelas sekali bukan saya, hahaha.... Overall beliau merupakan guru favorit saya, kalo ikut beliau ilmu itu pasti keluar, dan sampe keluar dari saraf kami tidak merasakan akibat karena attitude kami kurang sesuai, seperti gosip-gosip di luar sana. Beliau baik sekali... Jelas skali anggota kelompok kami tetap ada yang mencoba melanggar attitude karena ingin melihat efeknya..... Well, mirip ngumpanin ikan satu-satunya ke kucing, kalo hilang ikannya jelas nangis-nangis lah.... Ujian sama beliau, dari gosip yang beredar di luar pake buku yang itu lah, yang ini lah, semua itu salah, bahkan buku saktinya pun sesat... yang benar pake neurologi klinis Prof. Mahar dan Prof Priguna... Beliau sangat sabar kalo pas nguji, kalo kita belum pas kalo tidak bisa jawab pertanyaan dari beliau pasti ditungguin... Sampai kita nyerah, dan diganti pertanyaannya oleh beliau... yang jelas kalo beliau bilang "Baca ya!" itu artinya PR yang musti diserahin besoknya.....

• Pakdhe: Beliau ini paling nyantai, simpel, gak banyak aturan, dan sering pasang aksi cool kalo di depan para DM copassus (copy paste lapsus (laporan kasus)). Sialnya para DM copassus itu sering ngopi slide kuliah pakdhe buat responsi. Slide kuliah pakdhe itu ada beberapa bagian yang sengaja disalahin.... Ujung-ujungnya nanti kalo pas tepat slide yang salah tadi pasti beliau bilang "Dibenerin itu nanti dikopi lagi salah lagi, ilmu sesat kok ditiru". Tentu saja hal tersebut akan membuat merah padam sang DM copassus, dan walaupun itu terjadi juga pada saya, saya cuek saja. hahahaha.... Kalo ujian sama beliau sudah pasti hanya belajar 10 besar penyakit saraf dan nyetor ke beliau. Haha... jangan dipikir ini mudah, saat ujian sudah pasti konsentrasi kita akan dikacaukan, mulai dari cetek-cetek pulpen, nyalain lagu "Buteeeeet", atau tiba-tiba berdiri dan buka jendela. Overall.. kita sebenarnya dibiarin ngoceh sendiri dan beliau sangat menikmati ketika hafalan kita rontok semua... hahaha... Sekedar trik dari saya, jangan dilihat beliau mau ngapain aja kalo ujian sama beliau, cuekin juga, anggep gak ada hahahaha.... That's work!!!

• Eyang: Well, beliau ini merupakan fenomena terajaib di saraf... Beliau suka sama anak laki-laki, karena sebelumnya sempat punya anak laki-laki tapi sudah meninggal karena sakit. Suka sekali ngasih hadiah kalo bisa jawab pertanyaan dari beliau, yaitu pulpen dari detailer... saya punya dua.... Kalo ujian, menurut saya beliau ini yang paling susah, karena bahannya terlalu luas meskipun ada buku saktinya, tetap saja susah.

Yang ajaib lainnya di saraf adalah teman-teman segawat saya..... dan ajaibnya saya harus menjadi kapten mereka... Ajaibnya lagi ada cinlok antara teman segawat saya dengan anaknya pasien yang dia pegang... Ajaibnya lagi saya mesti ngatur jadwal jaga lagi karena ternyata kami masih diwajibkan jaga sampe akhir minggu ke lima..... Ajaibnya kami masih bisa bertahan.... Hahaha... Menurut rumor ruang saraf itu angker dan ajaibnya di antara kami tidak ada yang kenalan dengan penunggunya..... Mungkin sudah ilfil duluan dengan kami... Menurut gosip yang kami dengar dari para perawat.... Kami merupakan kelompok pertama yang aman dari bunda... Apa mungkin karena aura kecantikan saya sebagai kaptennya??? Hmm.... Perhaps..... Hahahaha...

Dengan rumor yang telah beredar sebelumnya, otomatis tak ada orang yang mau jadi kapten untuk saraf... walaupun lebih tepatnya dijadikan tumbal... Otomatis mau tak mau harus dikocok atau diundi.... Wow... And I am the lucky one.... Dan jadilah saya sang kapten kocokan menjalankan tugas dengan kata-kata yang saya tau hanya menghibur saja bahwa Bunda suka anak perempuan yang cantik, sopan, dan halus... dan saya memenuhi kriteria itu.... Dan karena kelompok kami memang aman-aman saja, hal itu membuat saya yakin kalo saya memang memenuhi kriteria itu... hahahahaha... Saya tidak terima protes!!!

Cinlok antara teman segawat saya dengan anak pasien bukan merupakan sesuatu hal yang terlarang... Dan karena kami team yang kompak, hal tersebut didukung sepenuhnya oleh teman-teman segawat lainnya....

Kami biasa melakukan S.O.A.P pagi-pagi sebelum bunda visite ke pasien-pasien yang rawat bersama atau konsulan ke beliau. Nah!!! salah satunya ke pasien spesial untuk teman segawat saya itu. Dan memang pasien tersebut memang dikhususkan untuk teman saya itu demikian cuplikan kami menyerahkan pasien tersebut sebagai pasien spesial teman segawat saya yang cinlok....

DM1 dan DM2 masuk ruang perawatan nyari pasien saraf untuk disoap, ada perawat yang habis jaga malam di situ....

DM1: Mbak ada pasien saraf gak?

Perawat1: Ada pak A, bu xxx, pak B, Mbak.

DM2: Oh... Bu xxx yang alih rawat kemaren ya mbak?

Perawat1: Iya Mbak.

DM1: Mbak, itu pasien spesial yang SOAP nanti teman saya yang satunya....

Perawat2: Pasti ngecengi anaknya!

DM1 dan DM2: Ups!!!! Ketauan!!!

Dan jadilah teman segawat saya tersebut menjadi spesialis bu xxx, dengan acc dari perawatnya.

Suatu ketika teman segawat saya tadi pamer dengan kedok mengeluh kepada kami....

DM3: Ihhhh... sebel.... Xxy (anaknya bu xxx) sekarang genit...

DM1: Kenapa emangnya mbak?

DM3: Xxy, Yas... Masa bilang gini ke ibunya "Ma, cepet bangun Ma, ini loh ada menantunya"... *dengan gaya malu-maluin kucing...

DM2 dan DM1: Ihiirrrrrr.... pamer yang berkedok mengeluh *sigh... dasar temenmu itu...

Masih tentang Mas Xxy yang identitas sebenarnya adalah anak FK juga sebenarnya... Namun DM jantung yang tidak beruntung ini tidak tahu. Bu Xxx adalah pasien rawat bersama antara stroke dengan jantung karena beliau terkena stroke emboli gara-gara penyakit jantungnya. Nah, DM jantung wajib SOAP juga, tapi dia dites oleh mas xxy, demikian ceritanya.....

Mas Xxy: Mbak ini tangan ibu saya kenapa ya? kok bengkak?

DM jantung: Oh, itu karena infusnya mas, namanya phlebitis. *memulai menggali kubur sendiri

Mas Xxy: trus ini baiknya diapain mbak? *pertanyaan pancingan

DM jantung: Dikompres pake air anget aja mas.

Mas Xxy: Ga ada obatnya mbak? *seharusnya sudah harus mulai curiga di sini.....

DM jantung: Ada mas, namanya saya lupa, tapi harganya inget, sekitar 40 ribuan.

Mas Xxy: Namanya thrombopop mbak! *karena inilah sebabnya kami para DM saraf melimpahkan bu xxx sebagai pasien spesialnya teman segawat kami, walaupun sebenarnya kalo dia berani ngetes saya begitu akan saya tanyain balik bagaimana mekanisme kerjanya thrombopop. Hahahaha.....

Overall saraf itu tidak seseram yang dikatakan banyak rekan-rekan DM, kami masih bisa keluar hidup-hidup kok, dan nyatanya semuanya keluar hidup-hidup juga hahahaha...

Jadi inget cerita wejangan dari dr. San (PH) dulu tentang kodok yang tuli. Alkisah dahulu kala ada perlombaan antar kodok. Karena jarak tempuh dan medannya yang berat serta sorak-sorai yang menciutkan nyali banyak kodok yang gugur, kecuali seekor kodok yang akhirnya memenangkan perlombaan. Ternyata kodok ini tuli......

Moral of story: Kalo ada kata-kata yang menciutkan nyali kita, jangan didengerkan.... jadilah seperti kodok tuli tadi, dia tidak mendengarkan kata-kata negatif dari sekitarnya jadinya dia bisa memenangkan perlombaan meskipun sangat mustahil......

Pengen Pamer Film Korea

Saya lagi tergila-gila dengan drama korea.... Dan seperti biasa saya biasanya memanas-manasi Intan, yang tergila-gila juga dengan drama korea seperti saya, juga teman-teman di sekitar saya tak peduli jenis kelaminnya apa... Pasti saya pamerin...

Untuk saat ini saya masih ngikutin drama korea baru judulnya "My girlfriend is a gumiho" setelah kemaren-kemaren saya tergila-gila dengan "Personal taste" sampe-sampe pengen punya rumah seperti Sang Go Jae.

Ceritanya "My Girlfriend is a Gumiho" ini tentang Cha Dae Wong yang tidak sengaja ngebebasin Gumiho atau Nine Tailed Fox atau sebangsanya Naruto yang akhirnya ngikutin dia kemana aja, sampe-sampe orang-orang ngira Gumiho itu ceweknya. Gumiho ini bisa menjelma jadi cewek yang cantik banget. Cowok-cowok yang ngelihat Gumiho ini bakal tersepona tiada habisnya. Tapi terdapat rumor kalo Gumiho ini suka makan heparnya pria..... Nah Cha Dae Wong pun berusaha kabur dari Gumiho yang dikiranya akan memakan heparnya.... Padahal kan itu cuma rumor.....

Overall this drama is freaking hillarious.... You have to see the expression of Cha Dae Wong when the Gumiho made him to choose between treating the gumiho lady with meat or giving his liver.... hahaha...

Pasien Absurd….. Part 1

Scene 1

DM bertugas jaga poli saraf dan nganamnesa serta meriksa pasien baru. Datang seorang laki-laki 56 tahun (di statusnya gitu) dengan keluhan yang abstrak…..

DM1: Keluhannya apa pak?

DM2: *Meriksa tekanan darah pasien

Pasien: Tulang saya rasanya mau pecah!!

DM1: ……. * bingung mau nulis keluhan utamanya apa

DM2: ……. * jadi merasa sangat ingin periksa ke poli THT, serasa tidak percaya dengan yang dia dengar….

DM3: Nyerinya seperti apa Pak?

Pasien: Sakit terasa dari sini *sambil nunjukin kepala* sampai sini *nunjukin ujung kaki*

DM1: krik krik….. * lebih terlihat seperti orang dengan serangan absence……

DM2: *nyari ember buat nampung ludahnya DM1…

DM3: *mikir, penyakit apa yang keluhannya dari kepala sampai kaki?????* dari mana Pak nyerinya?

Pasien: *nunjukin pinggangnya sampai kaki

DM1: krik krik….. * mulai mikir…. Bisa ya nyeri dikorting?????

DM2: nyerinya menjalar atau di situ-situ saja pak?

Pasien: Dari pinggang menjalar sampai lutut

DM3: LBP mungkin

Karena pasien semakin abstrak akhirnya segera dilakukan pemeriksaan fisik, dan tidak ditemukan keanehan kecuali articulatio genu-nya yang bengkak.

DM1: Apa ni jadinya diagnosis klinisnya?

DM2: Atralgia, topisnya di genu, etiologinya tak tau, jadi low back pain?

DM3: Tulis aja arthritis. Ayo dah salah ga papa pasti tar dibenerin, pasiennya kan emang abstrak…..

Akhirnya pasien dimasukan ke dokter spesialis sarafnya.

DM1: Pasien ini mengeluhkan nyeri dari pinggang menjalar sampai lutut sejak sebulan yang lalu, Dokter. Nyerinya menetap. Nyeri dirasakan makin lama makin berat saat aktivitas. Terasa kaku, sakit saat digerakan. Dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan neurologis, Dokter. Kecuali Kernig-nya yang positif dan lututnya bengkak, Dokter. Diagnosis klinisnya atralgia, topisnya art genu, etiologinya arthritis, Dokter…..* Siap-siap mengerjakan PR lagi….

dr.Sp.S: Nyerinya di mana Pak?

Pasien: Di sini dokter * langsung nunjuk lututnya

DM2 dan 3: *Saling pandang penuh arti…. Tidak…. Kita ditipu pasien….

dr. Sp.S: *nulis resep trus ngeganti dx etiologisnya jadi OA (Osteoartritis). DM-DM konyol itu akhirnya tidak dapat PR lagi…..

Di luar ruang praktek dr. Sp.S

DM2: Untung keluhannya ga kamu tulis tulang mau pecah…….

Lessons to learn: Anamnesa itu ga gampang, apalagi kalo pasiennya orang awam, beda bahasa, dan crosscheck berkali-kali itu perlu. Jangan pernah takut salah, nantinya kita tak akan berani mencoba dan tak tahu yang benar seperti apa…..

Scene 2

Pasien konsulan dari mata datang dengan pengantarnya dengan penampakan ptosis mata kiri.

Pengantar (PP): Saya mau minta surat pengantar operasi.

DM1: Sebentar bu saya periksa dulu. Ini matanya nutupnya mendadak atau perlahan-lahan?

PP: Perlahan-lahan ini Dok, ceritanya kan habis kecelakaan trus matanya tiba-tiba nutup.

DM1: …… *merasa ada yang salah dengan pertanyaannya….

DM2: …… * dalam hati berkata “Ni PP perlu disekolahin cara berbahasa yang baik dan benar…”

DM1: Kecelakaannya dari arah mana bu? Dari depan atau belakang atau dari samping gitu?

PP: Iya Dok, dari depan.

DM2: Dari depan gini bu? *sambil memperagakan dengan gaya sinetron-sinetron Indonesia

PP: Nggak Dok, dari sini. * sambil memperagakan gaya kecelakaan dari belakang…….

DM1 dan DM2: ……… * dalam hati mereka berdua “Ya Allah tolong Baim Ya Allah…..”

DM1 : Mari saya periksa bu…. * berharap segera menyelesaikan wawancara absurd tadi…

Dari pemeriksaan fisik ditemukan parese pada NIII kiri. Lalu pasien dimasukan ke dr. Sp.S.

DM1: Dokter ini ada pasien, Ny. XXX, 38 th, konsulan dari mata dengan keluhan mata menutup sebelah kiri. Pasien sebelumnya kecelakaan, trus menutupnya ini tiba-tiba dan tidak ada perbaikan dengan istirahat. Dari pemeriksaan didapatkan diagnosis klinis parese nervus III, topisnya NIII perifer, diagnosis etiologinya et causa trauma.

dr. Sp.S memeriksa pasiennya sebentar…….

Lima menit kemudian……….

dr. Sp.S: Ya, sudah betul ini parese nervus III. *ke pasiennya* ibu ini obatnya diambil di depan, minggu depan kontrol lagi.

DM1: Mari bu, ikut saya… *dengan tersenyum manis…..

PP: Dok, kakak saya ini mau dioperasi Dok.

dr. Sp.S: Loh!!! Kenapa harus dioperasi?

PP: Kata dr.Sp.M harus dioperasi Dok.

dr. Sp.S: Ibu… ini yang lemah sarafnya saja, dengan obat-obatan bisa baik, tapi harus rajin kontrol.

PP: Tapi pasien ini mau operasi Dok! *Ngotot minta operasi

DM1 dan DM2: *Mematung tanpa kata…..

dr. Sp.S: dr. Sp.M bilang mau dioperasi apa? *dengan gaya yang nyungkani….

PP: Operasi plastik! *dengan mantap dan yakin!

DM1: ……. *diam mematung dan pucat sambil mikir kira-kira ada plastik bekas tidak buat disumbangin….

DM2: ……. *berjalan mundur diam-diam dan ngakak dibalik korden bersama DM-DM yang laen, dan membiarkan DM1 sebagai tumbalnya……

Moral of story: Ehm… apa ya??? Ya Allah tolong Baim Ya Allah….